Di persimpangan antara teknologi dan seni baru-baru ini, seorang penyair berbakat menggunakan sarana teknologi terkini untuk menciptakan puisi unik dan membacanya melalui kecerdasan buatan. Video ini tidak hanya menampilkan pesona puisi, tetapi juga mencerminkan potensi kecerdasan buatan di bidang budaya dan seni. Dalam video tersebut, kecerdasan buatan membacakan puisi dengan suara emosional, memungkinkan penonton merasakan pengalaman baru yang dibawa oleh kombinasi teknologi dan sastra.
Puisi ini berjudul "The Edge of Dreams" dan ditulis oleh penyair Li Siming. Puisi tersebut mengungkapkan refleksi mendalam tentang kesepian dalam kehidupan modern dan kerinduan indah akan dunia masa depan. Untuk mendekatkan pembacaan dengan konsepsi artistik puisi, penyair secara khusus mengundang seorang ahli sintesis ucapan kecerdasan buatan yang terkenal untuk menggunakan teknologi AI canggih untuk mewujudkan bagian pembacaan. Terakhir, melalui serangkaian penyesuaian parameter yang kompleks dan pelatihan model suara, kecerdasan buatan berhasil menyampaikan emosi puisi dengan efek suara yang mirip dengan manusia.
Video tersebut terlebih dahulu menampilkan proses kreatif penyair, termasuk sumber inspirasi, ide penulisan, dan ekspektasi terhadap karya akhir. Kemudian, lensa beralih ke proses sintesis ucapan dengan kecerdasan buatan, dan mendemonstrasikan proses teknis dari teks ke ucapan. Ini termasuk sintesis ucapan menggunakan alat sumber terbuka seperti MaryTTS dan perangkat lunak seperti IBM Watson Text to Speech. Alat-alat ini memberikan panduan penggunaan terperinci untuk memfasilitasi pengguna menyesuaikan karakteristik suara sesuai dengan kebutuhan mereka.
Situs web resmi MaryTTS adalah https://marytts.org/, dan layanan IBM Watson Text to Speech dapat ditemukan di https://www.ibm.com/cloud/watson-text-to-speech. Saat menggunakan alat ini, pengguna dapat menyesuaikan beberapa parameter seperti kecepatan bicara, nada, dan ekspresi emosional melalui panggilan API sederhana atau pengaturan antarmuka grafis, menjadikan hasil akhir ucapan lebih alami dan lancar.
Melalui video ini, penonton tidak hanya dapat mengapresiasi puisi yang mengharukan, namun juga mempelajari bagaimana teknologi modern membantu seniman mengekspresikan diri dengan lebih baik. Pendekatan inovatif ini tidak diragukan lagi membuka kemungkinan-kemungkinan baru bagi penciptaan seni di masa depan. Dengan berkembangnya teknologi kecerdasan buatan, kami memiliki alasan untuk percaya bahwa kerja sama lintas batas serupa akan semakin sering terjadi di masa depan, sehingga memberikan pengalaman budaya yang lebih berwarna kepada masyarakat.
Setelah video ini dirilis, menarik perhatian luas di media sosial. Banyak netizen yang menyatakan sangat tersentuh dan percaya bahwa ini adalah bentuk ekspresi artistik yang benar-benar baru. Pada saat yang sama, hal ini juga merangsang minat dan diskusi tentang kemungkinan peran kecerdasan buatan dalam masyarakat masa depan. Kesuksesan video ini membuktikan bahwa ketika seni tradisional bertemu dengan teknologi modern, maka terciptalah karya-karya menakjubkan.